Tuesday, January 15, 2013

1) Initial bombers Wamena, Not A KNPB


Below are 3 google translations of articles in Tabloidjubi.
Be-aware google translate can be a bit erratic in its translation. Original bahasa below translations.

1) Initial bombers Wamena, Not A KNPB
2) Pastor John djonga: "There's no Christmas in Wamena"
3) Back up as many as 6,000 military police Pilgub Papua Secure
---------------------------------------------------------------


1) Initial bombers Wamena, Not A KNPB
79 Total Views
Share

Wim Medlama (blue cap) accompanied Judge Pahabol, and KNPB PNWP members during a press conference.




Jayapura (15/1)-West Papua National Committee (KNPB) reveals the initials of the owners and perpetrators of bombings in the city of Wamena some time ago. 

Owner and bombers are not a member or KNPB structural elements, but the individual that used mengiring KNPB to terrorist organizations.
"The bombing in Satlantas Street and Parliament and the discovery of a bomb at the Secretariat KNPB in Wamena Baliem, it is not a member of KNPB, but certain elements disekenariokan deliberately destroy Papuan people's struggle," said a spokesman for the center KNPB, Roky Medlama to tabloidjubicom, in Abepura, Jayapura, Papua, on Monday (14/1).

According Medlama, owner of bombs and bombing in two places, as well as the discovery of a bomb at the Secretariat KNPB in Wamena Baliem, is HK. "And berinisila HK, not sturuktur KNPB. But third-party use of HK escorted to the region KNPB terrorists. Interests of its action, mengiring KNPB to terrorists, "said the man from the mountains central Papua.
Besides HK, Medlama reveal eksekotor blasting bomb. "The owner HK, then conducting blasting the initials NE. Meanwhile, anyone who orders and the brain behind HK and NE, we are of the KNPB not know. Structurally, we knew nothing of nowhere. Who owns it, we at KNPB irresponsible, "he explained.

All statements of ownership and has been described Chair blasting Balim KNPB in Wamena, according Medlama. "Simeon Daby've explained all this to the police after he was arrested by the police. Simeon who was detained by police, is now preparing to undergo Competitive claims Wamena district court did not know anything about it. Structurally, KNPB never planned crime. Simeon was arrested for no apparent reason, "he explained.

Thus, according to Medlama, Simeon Daby should be released along with some members of KNPB detained. "Simeon did not know the problem because of the time and the discovery of a bomb blast outside Wamena him there," said Medalama.
Meanwhile, Victor Yeimo, when asked to comment via mobile phone short message, Chairman KNPB center could not be reached, until the news was revealed. (Jubi / Mawel)
----------------------------------
Inisial Pelaku Bom Wamena, Bukan Anggota KNPB
79 Total Views
Share

Wim Medlama (topi biru) didampingi Hakim Pahabol, anggota PNWP dan KNPB saat jumpa pers.
Jayapura (15/1)—Komite Nasional Papua Barat (KNPB) mengungkap inisial pemilik dan pelaku kasus bom di Kota Wamena beberapa waktu lalu. Pemilik dan pelaku bom bukan anggota atau oknum struktural KNPB, melainkan oknum yang dimanfaatkan mengiring KNPB ke organisasi teroris.
“Pemboman di Jalan Satlantas dan DPRD dan penemuan bom di Sekretariat KNPB Balim di Wamena, itu bukan anggota KNPB, tetapi oknum tertentu sengaja disekenariokan menghancurkan perjuangan rakyat Papua,” kata juru bicara KNPB pusat, Roky Medlama ke tabloidjubicom, di Abepura, Kota Jayapura, Papua, Senin (14/1).
Menurut Medlama, pemilik bom dan melakukan pemboman di dua tempat, serta penemuan bom di Sekretariat KNPB Balim di Wamena, adalah HK. “Dan orang berinisila HK ini, bukan sturuktur KNPB. Tapi pihak ketiga memanfaatkan HK mengiring KNPB ke wilayah teroris. Kepentingan aksinya, mengiring KNPB ke teroris,” kata pria asal pengunungan tengah Papua ini.
Selain HK, Medlama mengungkap eksekotor peledakan bomnya. “Pemiliknya HK, kemudian yang melaksanakan peledakan orang yang berinisial NE. Sedangkan siapa yang menyuruh dan otak dibelakang HK dan NE ini, kami dari pihak KNPB tidak tahu. Secara struktural, kami tak tahu menahu dari mana. Siapa pemiliknya, kami di KNPB tak bertanggungjawab,” jelasnya.
Semua keterangan kepemilikan dan peledakan ini sudah dijelaskan Ketua KNPB Balim di Wamena, menurut Medlama. “Simeon Daby sudah menjelaskan semua ini kepada polisi setelah dirinya ditangkap polisi. Simeon yang ditahan polisi, kini bersiap-siap menjalani persingan di PN Wamena tidak tahu menahu soal itu. Secara struktural, KNPB tidak pernah merencakan kejahatan. Simeon ditahan tanpa alasan yang jelas,” terangnya.
Sehingga, menurut Medlama, Simeon Daby seharusnya dibebaskan bersama beberapa anggota KNPB yang ditahan. “Simeon tidak tahu persoalan karena waktu peledakan dan penemuan bom dirinya ada di luar Wamena,” tegas Medalama.
Sementara itu, Victor Yeimo, ketika diminta komentar melalui pesan singkat telepon genggam, Ketua Umum KNPB pusat tidak dapat dihubungi, hingga berita ini diturunkan. (Jubi/Mawel)
------------------------------------------------

2) Pastor John djonga: "There's no Christmas in Wamena"
73 Total Views
Share

Voice of Baptist Papua Christmas

Jayapura (15/1)-Pastor John djonga, Catholic clergy in Wamena said there was no Christmas in Wamena. It is delivered in a Christmas Reflection 2012 and Welcomes New Year 2013 on Human Rights Defenders organized Baptist Voice of Baptist Papua P3W Building Padang Bulan, Jayapura, Papua, on Tuesday (15/1).

"There's no Christmas in Wamena for since December 1, 2012, starting with the firing until December 31, 2012. The violence in Wamena casualties from various parties, including the district in Pirime, "said Father John djonga while delivering lecture entitled Human rights from the perspective of justice.

According to Father John djonga, his side are currently preparing a report cases of violence in Wamena. Murders, shootings have occurred since January 2012 and a report is being compiled to date has amounted to 37 pages.

"In my observations over the past few months I was in Wamena, no mass media in favor of the people," said Father John djonga in reflection on the theme of Christmas Dismantling Site violence in Papua.
When speaking of special autonomy fund (SAF) for the people in the villages, according to Father John djonga is like seeing a white cloud at the foot of Mount Cycloop, because in development there has been so many violations of people's rights to development itself. violence does not stop.
"People used to Wamena diligent gardening and life from their garden but are now gone. Villagers from Hepuba if you want to buy vegetables should be to market in Wamena town, "said Father John djonga again.

In Reflections on Christmas 2012 and New Year 2013 Welcomes the Human Rights Defenders in Padang Bulan P3W Building is also present Fien Yarangga of Networking Women 'Tiki', Matthew Murib former Member Legislative Commission of Papua, Papua KontraS Director, Olga Helena Hamadi. (Jubi / Aprila wiring)
-----------------------



Natal Voice of Baptist Papua

Pastor John Djonga: “Tak Ada Natal di Wamena”
73 Total Views
Share

Natal Voice of Baptist Papua
Jayapura (15/1)—Pastor John Djonga, tokoh agama Katolik di Wamena mengatakan, tidak ada Natal di Wamena. Hal ini disampaikan dalam Refleksi Natal 2012 dan Sambut Tahun Baru 2013 Para Pembela Hak Asasi Manusia yang diselenggarakan Baptis Voice of Baptist Papua di Gedung P3W Padang Bulan, Kota Jayapura, Papua, Selasa (15/1).
“Tidak ada Natal di Wamena karena sejak 1 Desember 2012, dimulai dengan penembakkan hingga 31 Desember 2012. Kekerasan di Wamena memakan korban dari berbagai pihak, termasuk camat di Pirime,” kata Pastor John Djonga saat menyampaikan materinya yang berjudul hak asasi manusia dari perspektif keadilan.
Menurut Pastor John Djonga, saat ini pihaknya sedang menyusun laporan berbagai kasus kekerasan yang terjadi di Wamena. Pembunuhan, penembakan terjadi sejak Januari 2012 dan laporan yang sedang disusun hingga saat ini sudah berjumlah 37 halaman.
“Dalam pengamatan saya selama beberapa bulan saya berada di Wamena, tidak ada media massa yang berpihak kepada rakyat,” ungkap Pastor John Djonga dalam refleksi yang bertema Natal Membongkar Situs Kekerasan di Tanah Papua.
Bila berbicara dana Otonomi Khusus (Otsus) bagi masyarakat di kampung-kampung, menurut Pastor John Djonga sama seperti melihat awan putih di kaki Gunung Cycloop, karena dalam pembangunan telah terjadi begitu banyak pelanggaran terhadap hak-hak rakyat terhadap pembangunan itu sendiri. kekerasan yang tidak berhenti.
“Dulu orang Wamena rajin berkebun dan hidup dari hasil kebunnya tetapi sekarang sudah tidak ada. Orang kampung dari Hepuba kalau mau beli sayur harus ke pasar di Kota Wamena,” kata Pastor John Djonga lagi.
Dalam Refleksi Natal 2012 dan Sambut Tahun Baru 2013 Para Pembela Hak Asasi Manusia di Gedung P3W Padang Bulan ini hadir pula Fien Yarangga dari Jaringan Kerja Perempuan ‘Tiki’, Matius Murib mantan Anggota Komnas HAM Perwakilan Papua, Direktur KontraS Papua, Helena Olga Hamadi. (Jubi/Aprila Wayar)
------------------------------------------

3) Back up as many as 6,000 military police Pilgub Papua Secure
48 Total Views
Share





Illustration TNI members. (IST)

Jayapura (15/1)-A total of 6000 military personnel from the Regional Military Command (Kodam) XVII Cenderawasih going to back up the police in Papua, in order to secure the election of Governor and Deputy Governor (Pilgub) Papua held, 29 January.
XVII Cenderawasih military commander, Maj. Gen. Christian Zebua said Papua police personnel have submitted requests for assistance to the Military Command XVII Cenderawasih. Kodam committed to helping the police, in order to succeed Pilgub Papua.

"We have prepared as many as 6,000 police personnel in order to back up secure Pilgub Papua. I think of course we all want Pilgub process is going well. Let's really build Papua, "said Maj. Christian Zebua, Tuesday (15/1).
Moreover he said, candidates contesting the Pilgub Papua should also be ready to lose high-minded and ready to win. Moreover, a few days ago to six candidates already mendeglarasaikan peaceful elections.

"All six candidates have committed not only ready to win, but also ready and lost. As well-intentioned knight build Papua, of course, should strive to realize its commitment. If there are things that are considered not appropriate simply to take legal action. Do the anarchic ways, "he said.
He also mewarning that TNI was not involved in the team's successful candidates. If any soldier caught in Pilgub Papua politics involved, it will be punished according to the rules and regulations.
"It would be filed in accordance with the rules of military sanctions. Nothing is allowed to interfere in the election stage. TNI enough to provide security in this process. It was appropriate from Papua police request. I myself will try to not comment related Pilgub Papua, "said Christian Zebua. (Jubi / Arjuna)
------------------------------
Sebanyak 6.000 TNI Back Up Polda Amankan Pilgub Papua
48 Total Views
Share






Ilustrasi Anggota TNI. (IST)


Jayapura (15/1)—Sebanyak 6.000 personil TNI dari Komando Daerah Militer (Kodam) XVII Cenderawasih akan mem-back up aparat kepolisian di Papua, guna mengamankan proses pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Papua yang digelar, 29 Januari mendatang.
Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Christian Zebua mengatakan, Polda Papua sudah menyampaikan permintaan bantuan personil ke pihak Kodam XVII Cenderawasih. Kodam berkomitmen untuk membantu polisi, guna mensukseskan Pilgub Papua.
“Kami sudah menyiapkan sebanyak 6.000 personil guna memback up polisi mengamankan Pilgub Papua. Saya pikir tentu kita semua menghendaki proses Pilgub ini berjalan dengan baik. Mari kita benar-benar membangun Papua,” kata Mayjen Christian Zebua, Selasa (15/1).
Selain itu menurutnya, kandidat yang bertarung dalam Pilgub Papua juga harus berjiwa besar siap kalah dan siap menang. Apalagi beberapa hari lalu ke enam pasangan calon sudah mendeglarasaikan Pilkada damai.
“Ke enam pasangan calon sudah berkomitmen tidak hanya siap menang, namun juga siap dan kalah. Sebagai kesatria yang berniat baik membangun Papua, tentunya harus berusaha mewujudkan komitmennya. Jika ada hal yang dianggap tidak sesuai silahkan menempuh jalur hukum. Jangan dengan cara-cara yang anarkis,” ujarnya.
Ia juga mewarning agar anggota TNI tidak terlibat dalam tim sukses pasangan calon. Jika sampai ada prajuritnya yang ketahuan terlibat politik dalam Pilgub Papua, maka akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.
“Tentu akan diajukan sanksi sesuai dengan aturan TNI. Tidak ada yang boleh ikut campur dalam tahapan Pilkada. TNI cukup memberi rasa aman dalam proses ini. Itu pun sesuai dari permintaan Polda Papua. Saya sendiri pun akan berusaha untuk tidak berkomentar terkait Pilgub Papua,” tandas Christian Zebua. (Jubi/Arjuna) 

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.